Kamis, 01 Oktober 2015

Perkembangan dan Keunggulan Jurusan Akuntansi UMM

Jurusan akuntansi UMM bertujuan menghasilkan sarjana ekonomi yang mempunyai kompetensi di bidang akuntansi yang mampu mengelola aktivitas keuangan organisasi serta memiliki kemampuan mengendalikan dan menganalisis informasi keuangan organisasi bisnis maupun sektor publik. Jurusan ini berstatus Terakreditasi “A”.

Kurikulum dirancang ke dalam konsentrasi bidang ilmu antara lain: Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, sistem informasi, pengauditan, perpajakan, akuntansi syari'ah, kewirausahaan, dan akuntansi sektor publik. Program studi akuntansi UMM mengembangkan serangkaian aktivitas akademik yang dapat meningkatkan value added mahasiswa dalam berbagai jenis peminatan (brevet pajak, kunjungan perusahaan, magang kerja, workshop akuntansi syari'ah, dan short course manajemen ekspor impor).

Laboratorium akuntansi menjadi basis pelaksanaan praktikum akuntansi perusahaan jasa, dagang, industri, pemeriksaan akuntansi, perpajakan dan metodologi penelitian. Semua praktikum didesain secara manual dan computer-based.

Untuk memperpendek masa studi mahasiswa, program studi akuntansi UMM merancang program 'percepatan' penyusunan skripsi dengan label “Workshop pengayaan penyusunan proposal skripsi”. Program ini telah terbukti berhasil mengantarkan mahasiswa akuntansi untuk menyelesaikan penulisan skripsi dalam waktu rata-rata 4 bulan.

Jaringan alumni program studi akuntansi dan forum-forum alumni dikembangkan sebagai salah satu sumber informasi dan akses ke dunia kerja. Pola ini terbukti dapat memperpendek masa tunggu alumni  memperoleh pekerjaan.

Keunggulan dari Akuntansi
Prospek Kerja
               Prospek kerja bagi lulusan akuntansi sangat luas baik di sektor pemerintah maupun swasta. Berikut adalah gambaran peluang kerja lulusan jurusan akuntansi 
1. Tenaga Pendidik
               Seorang lulusan jurusan akuntansi bisa melanjutkan estafet keilmuan akuntansi dengan menjadi dosen di perguruan tinggi, namun untuk menjadi dosen, seorang sarjana akuntansi harus melanjutkan studinya di program magister. Lulusan jurusan akuntansi juga memiliki peluang untuk bekerja menjadi guru di sekolah - sekolah negeri atau sekolah menengah kejuruan. 
2. Pegawai Negeri Sipil
               Seorang lulusan akuntansi juga bis menjadi PNS karena hampir semua instansi pemerintahan membutuhkan lulusan jurusan akuntansi seperti kementerian keuangan dan dirjen perpajakan.
3. Sektor Swasta, BUMN, dan Organisasi Non Pemerintah
               Di sini seorang lulusan akuntansi bisa mendaftar sebagai akuntan untuk menangani urusan keuangan. 
4. Kantor Akuntan Publik
               Seorang lulusan akuntansi dapat berkarir sebagai junior auditor, analis sistem / proses bisnismdan pengembangan sistem informasi akuntansi serta manager tingkat utama di bidang akuntansi di sini. 
5. Wirausaha
               Seorang lulusan akuntansi bisa membuka usaha wiraswasta apa saja yang sesuai dengan minatnya dan tidak melanggar hukum.

Sekilas Perkembangan Akuntansi di Indonesia
Pada waktu Indonesia merdeka, ada satu orang akuntan pribumi, yaituProf. Dr. Abutari, sedangkan Prof. Soemardjo baru menyelesaikan pendidikan akuntannya di negeri Belanda pada tahun 1956. Akuntan Indonesia pertama yang merupakan lulusan dalam negeri adalah BasukiSiddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tien Siem. Mereka lulus pada pertengahan tahun 1957, keempat akuntan ini bersama denganProf. Soemardjo memprakarsai berdirinya perkumpulan Akuntan Indonesia. Dengan menyadari keindonesiaannya, mereka berkeyakinan bahwa tidak mungkin menjadi anggota NIVA (Nederlands Insttitute Van Accountants). Mereka juga berpendapat bahwa kedua lembaga itu dipastikan tidak mungkin akan memikirkan perkembangan dan pembinaan akuntan di Indonesia. Pada hari kamis tanggal 17 Oktober 1957, kelima akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI) dan bersepakat untuk mendirikan perkumpulan akuntan Indonesia. Karena pertemuan tersebut tidak dihadiri semua akuntan yang ada, maka diputuskanlah untuk membentuk Panitia Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia. Panitia ini bertugas menghubungi akuntan lainnya untuk menyatakan pendapat mereka mengenai usulan pendirian perkumpulan akuntan Indonesia. Dalam panitia itu, Prof. Soemardjo ditunjuk sebagai ketua, GoTien Siem sebagai penulis, Basuki Siddharta sebagai bendahara, sedangkan Hendra Darmawan dan Tan Tong Djoe sebgai komisaris. Surat yang dikirimkan pada panitia ke 6 akuntan lainnya memperoleh jawaban setuju. Perkumpulan yang diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) akhirnya terbentuk pada tanggal 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga yang diadakan di aula UI pada pukul 19.30.
Sumber : www.academia.edu/8932546/PERKEMBANGAN_AKUNTANSI_DI_INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar